get app
inews
Aa Text
Read Next : Tak Direncanakan, Mendadak Pj Bupati Mamasa Sidak SMP 01 Sesenapadang 

RSUD Kondosapata Hentikan Pelayanan POLI, Poros Rakyat Mamasa Akan Gelar Aksi

Selasa, 17 September 2024 | 21:54 WIB
header img
Taufik Rama Wijaya, aktivis pro-demokrasi di Kabupaten Mamasa. Foto: iNewsMamuju.id/Jupran

MAMASA, iNewsMamuju.id -- RSUD Kondosapata baru-baru ini mengumumkan penghentian pelayanan di Poli Umum mulai 17 September 2024. Langkah ini diambil akibat kekurangan stok obat dan belum dibayarkannya insentif para dokter. 

Ketidakpastian ini semakin diperburuk dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan pada 10 September 2024 oleh aparat dan kepala desa yang menuntut pembayaran SILTAP (Salaries and Allowances for Village Officials) yang belum terbayar sejak 2023.

Keputusan ini menimbulkan sorotan tajam dari berbagai kalangan, termasuk Taufik Rama Wijaya, aktivis pro-demokrasi di Kabupaten Mamasa. Rama, yang juga inisiator Poros Rakyat Mamasa, mengkritik keras kebijakan PJ Bupati Mamasa

“Di tengah krisis yang melanda Mamasa, PJ Bupati justru menggelontorkan anggaran fantastis sebesar 25 miliar rupiah untuk Dinas Pemuda dan Olahraga, yang digunakan untuk berbagai event seperti Funrun 7K Kondosapata, Bupati Bupati Cup, dan Festival Kopi Mamasa,” kata Rama. 

“Ini adalah kebijakan yang sangat tidak tepat. Anggaran tersebut seharusnya digunakan untuk pelayanan dasar seperti kesehatan dan pembayaran SILTAP aparat desa.” Sambungnya.

Rama juga menilai bahwa acara Festival Kopi Mamasa, yang akan diselenggarakan oleh anak PJ Bupati, Dr. Zain, menunjukkan adanya nepotisme. “Ini sangat melukai hati rakyat Mamasa. Tidak hanya karena anggaran yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan mendesak malah dialihkan, tetapi juga karena adanya indikasi nepotisme dalam penyelenggaraan event tersebut,” tambah Rama.

Kritik ini juga mendapat dukungan dari beberapa anggota DPRD Mamasa, yang menilai penggunaan anggaran tersebut melanggar rencana kerja yang telah disusun dalam APBD 2024. Mereka juga menganggap bahwa keputusan ini berpotensi melanggar hukum.

Sebagai respons, Poros Rakyat Mamasa berencana untuk melakukan konsolidasi guna menggelar aksi demonstrasi dalam waktu dekat. Mereka juga berencana untuk mengadukan PJ Bupati Mamasa, Dr. Zain, ke Kementerian Dalam Negeri untuk evaluasi dan meminta pencopotan jika terbukti tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

“Dalam waktu dekat, kami akan melaksanakan aksi besar untuk menuntut perubahan dan evaluasi terhadap PJ Bupati. Kami juga akan mengajukan aduan resmi ke Kementerian Dalam Negeri untuk mencopot Dr. Zain dari jabatannya,” pungkas Rama.

Editor : A. Rudi Fathir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut