MAMUJU, iNewsMamuju.id - Tak kurang dari 500 pasang pemain mengikuti Turnamen Domino Forkopimda Sulbar Cup Celebes-Borneo 2024. Acara ini dibuka oleh Sekretaris Provinsi Sulbar, Muhammad Idris, Sabtu (21/9/2024), dan berlangsung selama dua hari di pelataran gedung merah putih kompleks rumah jabatan Gubernur Sulbar.
Turnamen ini diikuti oleh sekitar 1.000 peserta atau 500 pasang dari berbagai daerah, termasuk Balikpapan (Kaltim), Sulteng, Sulsel, Jatim, dan tuan rumah Sulbar.
Muhammad Idris mengungkapkan, turnamen domino antar Forkopimda Celebes dan Borneo yang diselenggarakan dalam rangka menyemarakkan peringatan hari jadi Sulbar ke 20 tahun merupakan kali pertama di provinsi ke 33 di Indonesia ini.
"Isinya adalah kita ada olahraga otak (domino), tetapi poinnya yang kita ingin dapatkan adalah kolaborasi antara Sulbar dengan semua provinsi yang ada dan lebih-lebih dengan Kalimantan Timur atau Borneo yang menjadi ibu kota negara baru," kata Muhammad Idris.
Sehingga, kata dia, latar belakang penyelenggaraan Turnamen Domino Forkopimda Sulbar Cup Celebes-Borneo 2024, yakni memperkuat kerjasama yang strategis untuk memberikan manfaat besar bagi daerah-daerah sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Sekaligus memastikan, Forkopimda menjadi lokomotif baru untuk mengomandoi ini (upaya penguatan kerjasama strategis antara Celebes dan Borneo), serta memimpin kolaborasi strategis antara Borneo dan Celebes," ungkapnya.
Lanjut Muhammad Idris menjelaskan, para peserta Turnamen Domino Forkopimda Sulbar Cup Celebes-Borneo 2024 akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp100 juta yang bersumber dari partisipasi berbagi kalangan.
"Semoga dengan kegiatan ini, kita terus berlanjut untuk memastikan Borneo dan Celebes menjadi mitra strategis yang baik. Terimakasih kepada semua partisipan yang diikuti oleh kurang lebih 1000 peserta 500 pasang dan ini juga menjadi olahraga yang alhamdulilah menyiapkan hadiah yang cukup besar tahun ini untuk kegiatan hari ulang tahun provinsi dengan murni partisipasi dari berbagai kalangan. Ini tidak ada APBD nya, apalagi APBN nya," tutur Muhammad Idris.
Editor : Lukman Rahim