MAMASA, iNewsMamuju.id - Kelangkaan stok hingga kenaikan harga tabung gas elpiji 3 kilogram (kg) atau yang kerap disebut tabung gas melon, mulai dirasakan masyarakat Mamasa. Beberapa warga mengeluh kesulitan mencari warung atau pangkalan resmi yang menjual gas melon sejak sepekan terakhir.
Menanggapi kondisi sulit dialami masyarakat, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Mamasa meminta pemerintah daerah segera mencari solusi, mereka juga meminta agar Aparat Penegak Hukum (APH) turun langsung mengawasi penyaluran tabung gas elpiji tersebut agar tepat sasaran.
“Kami meminta pemerintah daerah dan juga APH agar melakukan pengawasan ketat penyaluran gas elpiji 3 kg di Kabupaten Mamasa agar tepat sasaran. Perlu diketahui jika tabung 3kg tersebut merupakan subsidi dari pemerintah yang peruntukannya untuk masyarakat kurang mampu,”ungkap Toni Mekar Putra, Wakabid Kaderisasi dan Ideologi GMNI Mamasa, Kamis (12/12/2024)
Lanjut ia menuturkan, saat ini mayoritas masyarakat Kabupaten Mamasa dalam persiapan menuju Perayaan natal dan tahun baru namun kebutuhan mendasar seperti tabung gas elpiji ini tidak terpenuhi.
“Dimana-mana kita mendengar perbincangan masyarakat terkait kelangkaan tabung gas elpiji 3 kg ini dan tidak sedikit dari mereka menyampaikan bahwa saya tidak dapat, kasian masyarakat jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut,”tuturnya.
Sementara PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mengaku melakukan penambahan stok elpiji 3 Kg dalam rangka mengantisipasi peningkatan konsumsi selama Natal dan Tahun Baru di Kabupaten Mamasa.
“Pertamina menambah stok elpiji 3 kg sebanyak 3.360 untuk Kabupaten Mamuju dan 2.800 tabung untuk Kabupaten Mamasa. Diharapkan dengan adanya penambahan ini, pasokan kebutuhan masyarakat yang berada di wilayah tersebut dapat terpenuhi,” ungkap Fahrougi Andriani Sumampouw, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.
Editor : A. Rudi Fathir