Daun Kelor Sebagai Alternatif Makanan Bergizi Dalam Program Bhayangkari Pasangkayu
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/07/9868b_bhayangkari-sulbar.jpg)
PASANGKAYU, iNewsMamuju.id -- Salah satu langkah penting dalam mencegah malnutrisi pada anak adalah dengan membangun pola makan yang sehat dan berkelanjutan, sejak usia dini. Dalam hal ini, peran ibu sangat krusial, bukan hanya sebagai pengasuh, tetapi juga sebagai pengarah utama dalam membentuk pola makan yang sehat dan kebiasaan gizi keluarga. Keberhasilan membentuk pola makan yang baik dimulai dari kesadaran ibu dalam memberikan makanan bergizi kepada anak-anak mereka.
Salah satu solusi yang terjangkau dan mudah didapat untuk memenuhi kebutuhan gizi anak adalah dengan memanfaatkan bahan makanan alami, seperti daun kelor. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Bhayangkari Cabang Pasangkayu, Ny. Wiwik Candra Kurnia, yang menegaskan pentingnya peran ibu dalam menjaga asupan gizi keluarga. Menurutnya, daun kelor, yang mudah ditemukan di sekitar kita, memiliki banyak manfaat dan bisa menjadi alternatif makanan sehat bagi anak-anak.
Pentingnya kesadaran ibu dalam menjaga asupan gizi keluarga juga disampaikan oleh Ketua PD Bhayangkari Sulbar, Ny. Miranti Adang Ginanjar, saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Pasangkayu. "Kami ingin mengedukasi para ibu agar lebih memperhatikan gizi anak-anaknya. Ini adalah langkah penting untuk memastikan masa depan yang lebih sehat bagi bangsa," ujar Miranti. Ia juga menekankan bahwa pola makan sehat sejak dini sangat berperan dalam mencegah masalah kesehatan seperti malnutrisi dan stunting, yang menjadi perhatian serius di berbagai daerah.
Selain memberikan edukasi tentang pola makan sehat, Bhayangkari juga melaksanakan berbagai intervensi untuk mendukung kesejahteraan ibu dan anak. Program-program ini meliputi pendampingan ibu hamil, edukasi kesehatan keluarga, dan penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak yang berisiko stunting. Semua program ini bertujuan untuk mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup keluarga di wilayah Pasangkayu.
Bhayangkari tidak hanya berfokus pada teori, namun juga telah mengimplementasikan berbagai inovasi nyata di lapangan. Salah satunya adalah dengan menciptakan berbagai olahan berbahan dasar daun kelor, yang mudah didapatkan di sekitar kita dan memiliki banyak manfaat gizi. "Daun kelor memiliki kandungan kalsium dan fosfor yang tinggi. Pemberian ekstrak daun kelor bahkan dapat meningkatkan tinggi badan anak. Selain itu, kandungan vitamin, zat besi, kalium, dan protein yang tinggi sangat bermanfaat sebagai makanan tambahan untuk balita," jelas Ny. Miranti.
Inovasi ini mencakup berbagai olahan lezat seperti puding kelor, dimsum daun kelor, nugget ikan kembung daun kelor, Risoles daun kelor, bolu kukus daun kelor dan mies goreng seafood daung kelor. Olahan-olahan ini tidak hanya enak, tetapi juga bergizi dan sangat terjangkau. Produk-produk tersebut diharapkan dapat menjadi alternatif yang efektif dalam mengurangi masalah stunting di Pasangkayu dan daerah lainnya.
Keberhasilan Bhayangkari Cabang Pasangkayu dalam mengembangkan berbagai olahan berbahan dasar daun kelor menjadi contoh nyata bahwa mencegah malnutrisi dan stunting tidak memerlukan biaya besar. Dengan memanfaatkan bahan makanan lokal yang mudah didapat, ibu-ibu di daerah ini bisa menerapkan pola makan sehat yang sederhana namun penuh manfaat untuk anak-anak mereka.
Dengan langkah-langkah yang tepat dan dukungan dari ibu-ibu, malnutrisi dan stunting dapat dicegah. Bhayangkari, melalui program-program edukasi dan pendampingannya, terus berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada masyarakat dalam menjaga kesehatan dan gizi keluarga, terutama bagi ibu dan anak-anak di wilayah Pasangkayu. Ini adalah langkah kecil yang memiliki dampak besar bagi masa depan yang lebih sehat dan cerah.
Editor : A. Rudi Fathir