Sulbar Jadi Prioritas Nasional! Menteri Transmigrasi Targetkan Transformasi Ekonomi Besar-besaran

Mamuju, iNewsMamuju.id – Menteri Transmigrasi RI, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, menyampaikan arah kebijakan strategis dalam pengembangan wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) sebagai prioritas nasional transmigrasi dalam Retret Pemerintah Provinsi Sulbar yang digelar di Korem 142/Tatag.
Dalam kesempatan ini, Menteri Iftitah membeberkan lima agenda transformasi transmigrasi yang akan diterapkan, yaitu: Trans Tuntas, Trans Lokal, Trans Patriot, Trans Karya Nusa, dan Trans Gotong Royong. Kelima agenda ini ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui penguatan kawasan transmigrasi.
“Sulbar masuk dalam tiga besar Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terintegrasi (KETT) bersama Provinsi Kepri dan Papua Selatan. Ini adalah peluang besar,” tegas Iftitah di hadapan seluruh peserta retret.
Retret yang berlangsung hingga 20 Juli 2025 ini diikuti oleh seluruh pimpinan OPD Pemprov Sulbar, tenaga ahli gubernur, dan unsur Forkopimda. Hadir pula Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK), Ketua DPRD Amalia Fitri Aras, Wakil Ketua DPRD Suraidah Suhardi dan Abdul Halim, serta Ketua Komisi I Syamsul Samad.
Menteri Iftitah mengungkapkan, ada tiga pilar utama pengembangan yang akan dikerjakan di Sulbar, yakni: analisis investasi wilayah, industrialisasi komoditas lokal, dan pengembangan kawasan transpoliton.
“Tahun 2025–2026 akan difokuskan pada penataan kawasan dan fondasi investasi. Ini mencakup finalisasi 6 kawasan transpoliton, penyusunan dokumen investasi, serta pemetaan potensi komoditas dan infrastruktur dasar,” ungkapnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah akan menerjunkan 105 peneliti yang terbagi dalam 21 tim guna memetakan seluruh potensi Sulbar secara menyeluruh.
“Semua hasilnya akan menjadi panduan strategis untuk para investor yang ingin menanamkan modal di Sulbar,” pungkasnya.
Dengan masuknya Sulbar sebagai prioritas nasional dalam agenda transmigrasi, harapan besar tertuju pada terwujudnya pertumbuhan ekonomi baru, pengentasan kemiskinan, dan terbukanya lapangan kerja yang masif di wilayah ini.
Editor : A. Rudi Fathir