Mahasiswi Bawa Poster Unik Saat Aksi, Cari Jodoh Harus Polisi

MAMUJU, iNewsMamuju.id – Aksi unjuk rasa yang biasanya identik dengan spanduk berisi tuntutan serius, kali ini diwarnai dengan momen unik dan mengundang senyum. Seorang mahasiswi yang ikut aksi terlihat mengangkat sebuah poster bertuliskan pesan nyeleneh: “Aku kesini nyari jodoh, harus polisi!!!”

Dengan mengenakan jas almamater merah dan masker hijau, mahasiswi tersebut menarik perhatian banyak peserta aksi maupun aparat yang berjaga. Poster yang dibawanya seketika menjadi sorotan dan viral setelah diabadikan melalui kamera ponsel warga.

Berbeda dari peserta aksi lainnya yang membawa aspirasi kritis terkait isu-isu masyarakat, mahasiswi ini memilih cara kreatif dengan menuliskan keinginannya mencari pasangan hidup dari kalangan aparat kepolisian. Tulisannya yang sederhana, ditambah simbol hati kecil di bagian bawah, membuat suasana aksi yang biasanya tegang menjadi cair dan penuh gelak tawa.

Aksi spontan ini pun menuai beragam komentar di media sosial. Sebagian netizen menganggapnya sebagai bentuk hiburan di tengah tensi politik dan sosial yang kerap memanas. Tak sedikit pula yang mendukung niat sang mahasiswi, dengan menyebut bahwa aparat kepolisian memang dikenal disiplin, tegas, dan bertanggung jawab—kriteria yang dinilai cocok untuk dijadikan pasangan hidup.

Meski demikian, momen ini juga mencerminkan sisi lain dari dinamika aksi mahasiswa di Sulawesi Barat. Kehadiran poster kreatif tersebut menjadi pengingat bahwa di balik keseriusan perjuangan menyampaikan aspirasi, masih ada ruang untuk humor dan ekspresi personal yang menambah warna dalam demokrasi.

Fenomena ini menegaskan bahwa aksi mahasiswa bukan hanya soal menyuarakan kritik, tetapi juga ruang terbuka untuk kreativitas, interaksi sosial, hingga sekadar menarik perhatian dengan cara yang berbeda.

Apakah kelak sang mahasiswi benar-benar menemukan jodoh dari kalangan polisi? Waktu yang akan menjawab. Namun, yang pasti, aksi dengan poster nyentrik tersebut berhasil mencuri perhatian dan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.

Editor : A. Rudi Fathir