Krisis Pakan Makin Parah, Penangkaran Babana Lepas Buaya ke Pantai
MAMUJU TENGAH, iNewsMamuju.id — Krisis pakan yang tak kunjung teratasi membuat pengelola Penangkaran Buaya Desa Babana, Kecamatan Budong-Budong, Mamuju Tengah, mengambil langkah ekstrem. Pada Kamis, 20 November 2025, satu ekor buaya terpaksa dilepas ke pantai lantaran pihak pengelola tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan makan puluhan buaya yang masih berada di dalam penangkaran.
Rusli, pengelola penangkaran, mengungkapkan keputusan melepas buaya ini dilakukan setelah berbagai upaya mencari solusi tidak membuahkan hasil.
“Sudah beberapa kali cari solusi soal pakan ini, namun belum juga membuahkan hasil,” ujar Rusli dengan nada kecewa.
Ia menjelaskan bahwa selama ini operasional penangkaran bergantung pada swadaya masyarakat dan dukungan pemerintah desa. Namun, nominal bantuan tersebut jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pakan seluruh buaya. Bahkan, hewan ternak milik warga yang mati pun kerap dijadikan alternatif pakan darurat bagi sekitar 50 ekor buaya yang masih berada di penangkaran.
“Selama enam tahun ini, pakannya hanya mengandalkan swadaya dan itu tidak mencukupi kebutuhan 50 ekor buaya di dalam penangkaran,” tutup Rusli.
Kondisi krisis ini membuat pihak pengelola menyuarakan protes keras. Jika tidak ada perhatian dan langkah konkret dari pemerintah daerah, Rusli menegaskan bahwa pelepasan berikutnya tidak akan dilakukan di pantai, tetapi di halaman Kantor Bupati Mamuju Tengah sebagai bentuk protes terbuka.
Langkah dramatis ini menjadi alarm keras bagi Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah untuk turun tangan sebelum situasi semakin membahayakan warga dan lingkungan sekitar. Buaya bukan hanya simbol konservasi, tetapi juga tanggung jawab yang membutuhkan kebijakan serius, bukan sekadar swadaya warga.
Editor : A. Rudi Fathir