MAMUJU, iNewsMamuju.id -- Kasus Demam Berdarah (DBD) di Mamuju meningkatkan derastis. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju per tanggal 20 Oktober 2022 mencatat 162 kasus, hal ini meningkat kurang lebih 100 persen dibanding tahun 2021 dibawah 100 kasus.
Terkait itu, dewan me-warning pemerintah Kabupaten Mamuju. Ketua Komisi III DPRD Mamuju, Dahlan mengatakan, DPB merupakan kondisi serius yang harus segera ditangani.
Selain itu, menurut politikus partai NasDem itu, Komisi III dalam waktu dekat akan memanggil Dinas Kesehatan untuk dimintai keterangan.
"Kita sementara koordinasi dengan kawan-kawan Komisi III, rencananya kita akan lakukan pemanggilan pada Dinas Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit untuk dimintai keterangan, insyaallah kita panggil Minggu depan," kata Dahlan, via telepon, Kamis (20/10/22).
Meski begitu, Dahlan mengaku masih mempelajari kejadian ini. Saat ini ai mengaku sedang melakukan koordinasi dengan anggota komisi II DPRD Mamuju.
"Selanjutnya saya akan melakukan koordinasi dengan anggota komisi III yang lain. Tentu ini jadi sorotan dewan karena DBD ini hal yang tidak bisa di tunda-tunda," kata Dahlan.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, Alamsyah Thamrin saat ditemui di kantor di Jalan Pemuda, Kelurahan Binanga, kota Mamuju, mengatakan jika kasus DBD ini telah warning dikarenakan hampir setiap hari ada pertambahan kasus.
"Ini terus berlanjut setiap hari, tadi ini ada dua kasus baru di Pasar Lama dan Pasar Baru," kata Alamsyah, siang tadi, Kamis (20/10/22).
Sementara data Dinkes Kabupaten Mamuju, mencatat ada dua kecamatan penyumbang kasus DBD terbanyak. Yakni Kecamatan Mamuju (102 kasus) dan Simboro (41 kasus).
Editor : A. Rudi Fathir
Artikel Terkait