MAMUJU, iNewsMamuju.id -- Penerapan sistem buka tutup di ruas jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Mamuju dan Kabupaten Majene dimanfaatkan warga sekitar untuk berjualan di sekitar lokasi pengerjaan jalan akibat longsor beberapa waktu lalu.
Ramlah (30), warga Dusun Sumakuyu, Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, mengaku dirinya memilih berjualan di sekitar lokasi pengerjaan untuk tambahan pendapatan.
Alasannya, sejak ruas jalan tersebut dikerjakan, pengguna jalan baik mobil dan motor harus antre berjam-jam menunggu jadwal buka jalan.
Dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WITA, Ramlah berjualan. Berbagai menu tersedia di warung sederhana miliknya mulai dari mie siram, buras, telur rebus, minuman dingin, kopi, teh, dan aneka minuman dingin.
"Hasilnya lumayan untuk tambahan belanja dirumah pak. Dalam sehari kadang dapat ratusan ribu, biasa juga kurang," tutur Ramlah Minggu (11/12/2022).
Syarifuddin, salah seorang pengguna jalan, mengaku terbantu dengan adanya warga yang membuka warung makanan di sekitar titik buka tutup. Selain untuk kebutuhan makan dan minum, pengendara bisa sekaligus beristirahat sambil menunggu jadwal buka tutup jalan.
"Sembari menunggu jadwal buka tutup, kita bisa minum kopi atau mie siram sebelum melanjutkan perjalanan lagi,"ucapnya.
Untuk diketahui, titik longsor di Jalan Trans Sulawesi, Sangiang, Dusun Sumakuyu, Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene yang menghubungkan Kabupaten Mamuju dan Majene sementara dalam pengerjaan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, bidang Bina Marga provinsi Sulawesi Barat.
Guna menghindari kemacetan diberlakukan sistem buka tutup jalan di area pengerjaan. Selama pengerjaan jalan, pengendara juga dihimbau berhati-hati mengingat kondisi jalan yang licin saat hujan dan rawan terjadi longsor di sisi jalan.
Editor : A. Rudi Fathir
Artikel Terkait
