MAMUJU, iNewsMamuju.id - Buntut aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, seluruh personel polisi di Sulbar diminta meningkatkan kewaspadaan.
Wakapolda Sulawesi Barat Brigjen Pol Umar Faroq mengatakan, niat dan karakter pelaku saat meledakan diri sama dengan pelaku lainnya, sasarannya Markas Polres maupun Polda.
Pelaku dan kelompok teroris itu diduga merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ingin melakukan penyerangan kepada aparat kepolisian.
"Personel Polda, Polres dan Polsek serta Polsubsektor, saya minta untuk meningkatkan kewaspadaan, pengamanan kantor kepolisian sesuaikan dengan standar operasional pelayanan yang ada, tetap humanis meski kesiapsiagaan harus ditingkatkan,” tegasnya saat memimpin apel. Rabu (13/12/2022).
Tamu yang hendak masuk kantor polisi harus dilakukan pengecekan dan melakukan pendataan. Sehingga selektif untuk melayani orang-orang yang memang membutuhkan pelayanan kepolisian.
Sesuai dengan SOP, kata Umar, tiap tamu yang membawa barang-barang harus discreening secara detail di pintu masuk kantor kepolisian, baik menggunakan metal detector maupun dengan cara manual.
"Tamu kita minta untuk membuka isi tas atau barang yang dibawa dan menunjukkan barang-barang tersebut kepada personel yang melakukan penjagaan, Setelah diyakini aman barulah tamu diberikan akses masuk,” ungkap Jenderal Bintang satu ini.
Selain itu, untuk pengamanan personel yang melakukan kegiatan rutin di lapangan, Umar juga mengingatkan pola kegiatan buddy system dengan melakukan tugas secara berkelompok dan tidak bergerak perorangan.
“Personel lapangan harus bergerak bersama partnernya, gunakan pola buddy system untuk menjamin keamanan personel di lapangan,” pungkasnya.
Editor : Lukman Rahim
Artikel Terkait