MAMUJU, iNewsMamuju.id - Kerja sama dengan berbagai pihak untuk menurunkan stunting di Sulawesi Barat penting untuk terus dilakukan. Pasalnya, angka stunting atau kasus kurang gizi kronis di Sulbar mencapai 33,8 persen atau sekitar 86 ribu anak.
Angka itu menempatkan, Sulbar sebagai provinsi dengan angka stunting tertinggi kedua setelah Nusa Tenggara Timur yang mencapai 43,8 persen.
Hal ini disampaikan Danrem 142 Tatag Brigjen TNI Farouk Pakar pada rapat koordinasi tingkat provinsi Audit Kasus Stunting yang digelar di Maleo Waterpark Grand Maleo Hotel, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Kabupaten Mamuju. Rabu (21/12/2022).
Brigjen TNI Farouk Pakar mengatakan, bahwa tujuan menekan Stunting di Sulbar guna memperoleh Sumber daya manusia yang kompeten dan bisa bersaing di dunia global.
Mengurangi resiko gizi buruk dengan mengedepankan banyak makan-makanan yang bergizi sehingga menjadi Indonesia sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan. Dengan begitu, pada Tahun 2024 menjadi Indonesia bebas stunting.
"Pada 29 Juni 2022, Kasad Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman telah dikukuhkan sebagai bapak asuh anak stunting dalam peringatan ke 29 hari keluarga Nasional, untuk itu kita harus berkabolarasi dengan pihak lain karena mengingat kondisi kita sekarang sangat memperihatinkan. IQ Indonesia sekarang berada pada urutan 130 saya sangat malu karena di Asia tenggara Timur Leste yang kita kalahkan IQ nya yaitu urutan 132," jelas Danrem.
Audit stunting merupakan upaya identifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya, khususnya sebagai penapisan kasus yang sulit termasuk masalah mendasar mengatasi pada kelompok sasaran audit berisiko stunting, yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui atau nifas dan baduta atau balita.
Dukungan sektor non kesehatan sebagai intervensi sensitif antara pembangunan ketersediaan air bersih penyediaan pangan yang bergizi dan pemahaman kepedulian masyarakat bertujuan untuk mengoptimalkan perannya dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.
"Saya harap masalah pendataan dilakukan lagi dengan selektif masalah stunting karena peringat kita ke dua terburuk se- Indonesia. jadi saya harap kolaborasi yang bagus agar angka Stunting di Sulbar daoat menurun," terang Danrem.
Dalam Kegiatan Rapat Kordinasi Tingkat Provinsi Audit Kasus Stunting ini rencananya akan dilaksanakan selama 3 hari terhitung tanggal 20 - 22 Desember 2022. Danrem 142 Tatag Brigjen TNI Farouk Pakar hadir memberikan sharing Motivation.
Editor : Lukman Rahim
Artikel Terkait