MAMUJU, iNewsMamuju.id - Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi berunjuk rasa di Kantor Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulby,Jumat (3/3/2023) mereka menamakan Aliansi Pemerhati Pendidikan mempertanyakan sejumlah kasus di Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar).
Aksi demo diwarnai aksi saling dorong antara massa aksi dengan aparat kepolisian yang melakukan pengamanan.
Dalam aksi tersebut terungkap, telah terjadi dugaan mark up anggaran pengadaan kapal yang ada di Unsulbar.
Massa aksi menyebut, dugaan korupsi pengadaan kapal dengan nilai Rp3,5 miliar telah dilaporkan ke pihak Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat.
"Di duga ada mark up anggaran yang dilakukan oleh pelaku-pelaku yang ada di Unsulbar", kata Ansar Ketua HMI Manakarra dalam orasinya.
"Ada beberapa kasus yang terjadi di Universitas Sulawesi Barat yang hari ini belum ada kejelasan dari Kejati sejak bulan november 2021 telah dilaporkan bahwa dugaan korupsi atau mark up anggaran yang dilakukan oleh pelaku yang ada di Universitas Sulawesi Barat yaitu adalah pengadaan kapal yang nilainya Rp3,5 M setelah kita turun menginvestigasi kasus tersebut maka kapal tersebut hanya senilai sekitar Rp1,5 M", ungkap Ansar.
Selain pengadaan kapal, Ansar juga mengungkapkan kasus lain terkait pengadaan Laboratorium yang menggunakan anggaran sekitar Rp40 miliar, dan kegiatan disnatalis 2022 dengan anggaran Rp1 miliar.
"Yang kedua pengadaan laboratorium pada tahun 2020 itu sekitar kurang lebih Rp40 M yang hari ini belum ada kejelasan dan kemudian laboratorium itu tidak terpakai, kenapa Kejati diam saja melihat itu", terang Ansar dalam aksi.
"Lain lagi persoalan disnatalis 2022 oleh Universitas Sulawesi Barat anggarannya itu 1 M", lanjutnya.
Terpantau, organisasi yang tergabung dalam aliansi Pemerhati Pendidikan Sulbar yakni HMI Manakarra, IPM Mateng, Ip-Mata Tapalang.
Editor : Lukman Rahim