MAMUJU, iNewsMamuju.id -- PD Bhayangkari Sulbar terus mendorong penurunan angka stunting di Sulawesi Barat. Salah satu yang kini dilakukan oleh Jajaran Pd Bhayangkari Sulbar yakni maramu potensi berbahan lokal untuk mencegah stunting.
kali ini, Pengurus Bhayangkari Sulawesi Barat langsung menghadirkan Chef dan pakar Kuliner Santhi Serad. Kegiatan ini turut hadiri para ketua cabang dan ranting Bhayangkari se-sulbar. Dan paling antusias ketua cabang majene paling antusiasi mengingat kuliner ikan andalan majene.
Adapun sumber pangan lokal yang diyakni dapat menjadi solusi untuk menekan stunting yakni olahan dari bahan yang muda di dapatkan di Sulawesi Barat diantaranya Ikan Kukus Asama, Asam Kemangi, Bakwan, Kelor, Jagun dan Udang.
Ketua PD Bhayangkari Sulbar mengatakan, Salah satu faktor terjadinya kondisi stunting karena kurangnya asupan makanan bergizi kepada ibu hamil dan anak-anak balita.
Dengan makan ikan dalam beragam bentuk olahan sangat membantu untuk mencegah stunting. Hal ini mengingat ikan memiliki gizi lengkap kebutuhan untuk pertumbuhan manusia.
"Asupan ikan ini penting karena merupakan sumber gizi yang mendukung pertumbuhan janin hingga bayi," Ujar Miranti Adang, Kemarin.
Miranti menyebutkan, ikan memiliki nilai gizi penting yang sangat berperan bagi pertumbuhan janin, bayi dan balita.
“Sehingga seyogyanya menu seimbang dengan ikan selain terjangkau harganya dapat pula diolah dengan beragam bentuk,” Ujarnya
Nilai gizi pada ikan ini seperti terkandung dalam asam amino esensial, asam lemak tak jenuh omega 3 APA, DHA, vitamin seperti vitamin D dan B12. Kemudian, kalsium, fosfor dan sumber mineral lain, seperti zat besi, seng, yodium, magnesium dan kalium.
Miranti menambahkan, Stunting sebagai kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.
Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
"Intervensi gizi spesifik melalui pemanfaatan sumber pangan lokal menjadi solusi untuk menekan prevalensi angka anak bertumbuh pendek atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis," Tutup Miranti Adang
Editor : A. Rudi Fathir
Artikel Terkait