MAMUJU, iNewsMamuju.id -- Letkol Inf. Andik Siswanto, Dandim 1418/Mamuju, menginisiasi sebuah terobosan yang tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat lokal tetapi juga berkontribusi pada kesehatan lingkungan.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan, dirinya kini fokus pada budidaya tanaman stevia, pemanis alami yang merupakan alternatif sehat untuk gula.
Stevia, yang dikenal dengan nama ilmiah Stevia rebaudiana, adalah tanaman herbal yang asal-usulnya dapat ditelusuri ke Paraguay dan Brasil. Daun stevia mengandung senyawa yang disebut steviosida dan rebaudiosida yang memberikan rasa manis jauh lebih kuat daripada gula namun tanpa kalori. Keuntungan ini menjadikannya pilihan menarik dalam mengatasi masalah kesehatan terkait konsumsi gula berlebihan seperti diabetes dan obesitas.
Inisiatif Letkol Inf. Andik Siswanto untuk menanam stevia berawal dari keinginannya untuk membantu masyarakat Mamuju mendapatkan akses ke pemanis alami yang lebih sehat.
“Kami ingin mendorong masyarakat untuk beralih ke produk yang lebih alami dan ramah lingkungan. Stevia adalah solusi yang ideal karena selain memberikan manfaat kesehatan, juga mudah dibudidayakan di berbagai kondisi tanah,” ungkap Letkol Andik. Minggu 28 Juli 2024.
Proses budidaya stevia di bawah bimbingan Dandim ini dilakukan dengan pendekatan yang ramah lingkungan. Tanaman stevia dikenal memiliki kebutuhan air yang relatif rendah, sehingga mengurangi risiko pemborosan air. Selain itu, stevia dapat tumbuh dengan baik di berbagai jenis tanah, menjadikannya tanaman yang cocok untuk dikembangkan di wilayah Mamuju yang memiliki kondisi tanah yang bervariasi.
Dalam upayanya, Letkol Andik juga melibatkan masyarakat lokal dalam proses budidaya stevia. Program pelatihan dan edukasi diadakan untuk meningkatkan pengetahuan petani mengenai cara menanam dan merawat tanaman stevia dengan efektif.
“Kami berkomitmen untuk tidak hanya menanam stevia tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang berguna,” tambahnya.
Ia juga mengatakan, saat ini sebanyak 50 ribu bibit tanaman Stevia dikembangkan di Desa Botteng, Desa Sampaga dan Desa Beruberu Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju. Dimana bibit tanaman Stevia tersebut didatangkan dari Provinsi Jawa Barat untuk dilakukan budi daya dan pengembangan tanaman tersebut.
"Adapun luas cakupan lahannya, yakni di Desa Botteng seluas 1 hektare, Sampaga dan Beru-Beru seluas 1/4 hektare," katanya.
Menurut dia, tanaman Stevia dikembangkan karena memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh manusia diantaranya, menormalkan tekanan darah, dan memiliki efek antidiabetes.
"Jika tanaman stevia dapat tumbuh baik di berbagai iklim dan tipe tanah, serta akan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan karena permintaan stevia yang semakin meningkat di masyarakat, dan menjadi peluang usaha yang menarik meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa depan," Pungkasnya.
Editor : A. Rudi Fathir
Artikel Terkait