MAKASSAR, iNewsMamuju.id -- Proyek rehabilitasi Rumah Susun (Rusun) Aparatur Sipil Negara (ASN) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Sulawesi Selatan pada tahun 2024 diprediksi akan mengalami hambatan serius.
Pasalnya, mandor proyek tersebut, Muhammad Afdal Ahlul Nazar, yang disebut-sebut ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Litbang Perumahan Wilayah III Makassar, Kementerian PUPR, saat ini tengah terlilit hutang yang belum kunjung dilunasi.
Masalah ini diperkirakan akan mempengaruhi pendanaan proyek, karena Afdal, sebagai mandor utama, tengah didesak oleh pemilik dana terkait pinjaman yang sudah melewati batas waktu perjanjian. Kondisi ini bisa berdampak pada kelancaran pelaksanaan proyek rehabilitasi yang menjadi salah satu program strategis di wilayah tersebut.
Menurut penuturan Heri, seorang rekan yang pernah dimintai tolong oleh Afdal, mandor tersebut sempat meminjam sejumlah dana tanpa jaminan untuk mendukung pelaksanaan proyek.
"Afdal menghubungi saya meminta tolong dipinjamkan dana, apapun syarat yang harus ia tempuh dengan tanpa jaminan, karena ia sangat membutuhkan dana untuk memodali pekerjaannya," ujar Heri. Namun, Heri menambahkan bahwa tidak ada yang bersedia memberikan pinjaman tanpa jaminan, terutama dalam jumlah besar.
Meskipun demikian, Heri menjelaskan bahwa Afdal akhirnya menerima bantuan dana dari rekannya dengan dasar kepercayaan. Pada pinjaman pertama, Afdal berhasil menepati perjanjian dan melunasi hutang tepat waktu. Namun, pada pinjaman kedua, Afdal mulai mengalami kesulitan. Hingga dua bulan berlalu, Afdal belum juga melunasi pinjaman tersebut, bahkan sulit untuk dihubungi.
"Saya sempat ke Makassar untuk menemui Afdal karena sudah sulit dihubungi, sementara saya terus didesak oleh teman yang baik hati membantu. Sayangnya, usaha saya ke Makassar tidak membuahkan hasil yang baik. Ini sering terjadi, orang yang berhutang dengan segala cara akan berkelit untuk menghindari tagihan," tutur Heri dengan nada kecewa.
Dengan situasi yang semakin rumit ini, kelangsungan proyek rehabilitasi Rusun ASN BBWS Pompengan Jeneberang menjadi tidak menentu. Keterlambatan dalam pelunasan hutang dan kesulitan finansial yang dihadapi Afdal dikhawatirkan akan memperlambat proses pengerjaan proyek yang sudah direncanakan sejak awal tahun ini.
Pihak terkait diharapkan segera mengambil langkah-langkah penyelesaian guna menghindari penundaan proyek yang dapat berdampak lebih luas bagi ASN yang membutuhkan fasilitas tersebut.
Editor : A. Rudi Fathir
Artikel Terkait