Basarnas Mamuju dan BPBD Mateng Gelar Pencarian Dua Nelayan Hilang Akibat Tabrakan Kapal Tanker

wahid
Tim Basarnas Mamuju Saat Melakukan Pencarian Dua Nelayan Asal Kabupaten Mamuju Tengah yang Dilaporkan Hilang. Foto: Istimewa

MAMUJU TENGAH, iNewsMamuju.id – Dua nelayan asal Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah, dilaporkan hilang setelah alat bantu tangkap ikan mereka, yang dikenal sebagai rumpon, diduga tertabrak kapal tanker di Perairan Selat Makassar. Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu malam (1/1), sekitar pukul 23.00 WITA, sejauh 19 mil laut dari pesisir Budong-Budong.

Korban yang hilang diidentifikasi sebagai Tasdi (36) dan Ullah (38). Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju, Muh. Rizal, S.H., mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan yang diterima, kedua korban berada di atas rumpon saat kapal tanker menghantam alat tersebut. "Tali jangkar rumpon putus akibat benturan, sehingga rumpon hanyut bersama korban," ujar Rizal, Kamis (2/1).

Laporan insiden ini diterima oleh Call Center Basarnas Mamuju dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah pada pukul 14.15 WITA. Menanggapi laporan tersebut, Basarnas langsung mengerahkan KN SAR Parikesit 251, kapal penyelamat dengan panjang 40 meter, untuk melakukan operasi pencarian. Kapal berangkat dari Pelabuhan Belang-Belang dengan membawa peralatan SAR air lengkap, menuju lokasi kejadian yang berjarak sekitar 30 mil laut.

Operasi pencarian dimulai pukul 14.30 WITA dengan arah radial 354° menuju utara. Meskipun penyisiran intensif telah dilakukan pada hari pertama, tim penyelamat belum menemukan tanda-tanda keberadaan kedua nelayan. "Kami akan melanjutkan operasi SAR esok hari dengan harapan korban dapat segera ditemukan," tambah Rizal.

Hingga berita ini diturunkan, tim Basarnas bersama BPBD dan pihak terkait terus bekerja sama untuk memaksimalkan upaya pencarian. Masyarakat diminta untuk memberikan informasi jika menemukan tanda-tanda yang berkaitan dengan keberadaan korban. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan di laut, terutama dalam menghadapi risiko di jalur pelayaran padat seperti Selat Makassar.

Editor : A. Rudi Fathir

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network