MAMUJU, iNewsMamuju.id – Kepala Kantor Unit Pelayanan Pelabuhan (UPP) Kelas III Mamuju, Sulawesi Barat, Isa Amsyari, memastikan pengerjaan proyek refreshment Pelabuhan Perintis Mamuju di Jl. Yos Sudarso berjalan sesuai mekanisme dan standar operasional prosedur (SOP).
Ia menjelaskan, proyek ini merupakan tindak lanjut atas kerusakan fasilitas pelabuhan akibat gempa bumi pada Januari 2021 lalu.
Hal itu disampaikan Isa dalam konferensi pers di kantor UPP III Mamuju, Rabu (11/9/2025).
“Perbaikan ini murni menggunakan anggaran pusat, tidak memakai APBD. Semua mekanisme pengerjaan mengacu pada standar yang berlaku,” tegas Isa.
Untuk memastikan transparansi, UPP III Mamuju melibatkan Kejaksaan Tinggi dan Polda Sulbar sebagai pendamping hukum.
“Pengawasan pekerjaan ini kami minta didampingi langsung oleh Kejati dan Polda Sulbar. Jadi, semua proses jelas dan terbuka,” kata Isa.
Isa mengungkapkan, percepatan proyek penting dilakukan karena aktivitas pelayaran sementara dialihkan ke Lanal Mamuju. Kondisi ini membuat para pekerja lepas pelabuhan kehilangan mata pencaharian.
“Banyak warga sekitar menggantungkan hidupnya dari aktivitas pelabuhan. Selama perbaikan, mereka tidak bisa bekerja. Itu sebabnya kami ingin pengerjaan dikebut,” jelasnya.
Asis, perwakilan serikat pekerja lepas pelabuhan, membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, banyak rekannya terpaksa mencari pekerjaan kasar selama proyek berlangsung.
“Kami berharap pekerjaan ini cepat rampung supaya bisa kembali bekerja. Mohon jangan ada upaya menghambat proyek ini, karena nasib kami ada di pelabuhan,” ujarnya.
Pihak kontraktor, PT Tirai Mega Utama, menyebut progres fisik proyek sudah mencapai 70 persen, meliputi pemasangan tiang pancang dan pabrikasi besi.
“Kontrak berjalan sejak 16 Mei hingga 31 Desember 2025. Namun, dengan progres saat ini, kami targetkan selesai lebih cepat, yaitu Oktober 2025,” jelas Alif, manajer PT Tirai Mega Utama.
Sementara itu, pengawas proyek Yusuf memastikan pekerjaan tetap sesuai jalur. “Kami masih on the track. Kontraknya panjang dan progres berjalan sesuai target,” tegasnya.
Proyek ini diharapkan tidak hanya memulihkan fungsi pelabuhan pasca-gempa, tetapi juga menghidupkan kembali roda ekonomi masyarakat pesisir.
“Kalau pelabuhan selesai, semua pihak yang terdampak bisa kembali normal. Kami hanya berharap pekerjaan ini bisa berjalan lancar dan tepat waktu,” tutup Isa.
Editor : Lukman Rahim
Artikel Terkait