get app
inews
Aa Text
Read Next : Banjir Parah Rendam Desa Bambu Mamuju, Warga Mengungsi

Tanda Kematian, Mitos Suara Gendang Dewa di Gunung Tertinggi Sulbar

Selasa, 27 Desember 2022 | 10:22 WIB
header img
Gandang Dewata Gunung tertinggi di Sulawesi Barat ( foto : ksda.menlhk.go.id)

MAMUJU, iNewsMamuju.id -- Gandang Dewata adalah salah satu gunung tertinggi yang terletak di kawasan  pegunungan Quarles bagian Barat pulau Sulawesi.

Sekaligus merupakan gunung tertinggi kedua di Sulawesi setelah gunung Latimojong (3478 Mdpl) yang terletak di Kabupaten Enrekang. 

Gandang Dewata pada mulanya adalah daratan terendah di pulau Sulawesi. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya batu besar berbentuk perahu yang konon ceritanya adalah milik puteri raja yang kandas di puncak Gunung Gandang Dewata. 

Tapi kini Gandang Dewata telah menjadi gundukan tanah tertinggi di Sulawesi Barat (Sulbar). Namun sisa-sisa lautan masih bisa kita jumpai. 

Sama seperti gunung tertinggi lainnya. Gunung Gandang Dewata memiliki mitos yang melekat di benak warga sekitar.
 
Dilansir dari website resmi ksdasulsel.menlhk.go.id, jika ada seseorang yang masuk hutan dengan tujuan entah mengambil hasil hutan ataupun kegiatan lintas alam mendaki, lalu terdengar suara Gendang dari puncak gunung berarti orang tersebut sudah meninggal.

Hingga saat ini masih menjadi misteri. Siapa yang memukul Gendang itu.

Pada jalur bawah pegunungan Gandang Dewata terdapat masyarakat Dusun Rante Pongkok, Kabupaten Mamasa yang hingga saat ini masih mempertahankan hidupnya dari kegiatan bertani. 

Secara sosiologis, Gandang Dewata telah memiliki hubungan emosional dengan masyarakat kampung terakhir Desa Rante Pongkok sejak dulu. 

Dengan kearifan lokal khas yang mereka miliki, masyarakat Desa Rante Pongkok berusaha untuk melindungi ciptaan Tuhan yang sangat kompleks di hutan tersebut. 

Dengan menghubungkan keberadaan turunnya Dewa yang membunyikan gendang yang senantiasa memberikan informasi kepada masyarakat melalui hutan, serta hutan sebagai lahan untuk menunjang hidup, maka hutan terlegitimasi secara etik dan moral untuk dijaga dan dicintai.

Editor : A. Rudi Fathir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut