MAJENE, iNewsMamuju.id — Menjelang perayaan 20 tahun berdirinya Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), masalah kemiskinan ekstrem masih menjadi isu utama. Untuk mengatasi masalah ini, sejumlah program pemerintah, terutama di sektor pertanian, menjadi sangat krusial. Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, telah meluncurkan berbagai inisiatif yang diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan di daerah tersebut.
Dosen Politik dan Kebijakan Publik FISIP Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Farhanuddin, menyatakan bahwa penanggulangan kemiskinan ekstrem memerlukan pendekatan yang komprehensif. “Penanggulangan kemiskinan ekstrem dapat dilakukan dengan berbagai intervensi. Ini mencakup program jangka pendek, menengah, dan panjang,” ungkap Farhanuddin dalam wawancaranya pada Sabtu, 31 Agustus 2024.
Menurut Farhanuddin, ada dua pendekatan utama dalam menangani kemiskinan ekstrem. Pertama, mengurangi beban pengeluaran kelompok miskin melalui berbagai program perlindungan sosial dan subsidi. Kedua, pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan produktivitas ekonomi dan pendapatan. “Kombinasi dari kedua pendekatan ini penting untuk menciptakan dampak yang signifikan dalam jangka panjang,” tambahnya.
Dalam konteks ini, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar menunjukkan bahwa pada Maret 2024, tingkat kemiskinan di provinsi ini sebesar 11,21 persen. Angka ini menurun 0,28 persen dibandingkan tahun lalu, dengan jumlah penduduk miskin berkurang menjadi 162,19 ribu jiwa. Meski ada penurunan, Farhanuddin menekankan perlunya solusi yang lebih terintegrasi untuk benar-benar mengatasi kemiskinan ekstrem.
Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, menginisiasi beberapa program unggulan untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat, termasuk program pertanian dan perkebunan. Program ini meliputi pemberian bibit pisang Cavendish, penyebaran benih kepiting, dan rencana pengadaan bibit durian yang akan dialokasikan dalam APBD 2025. “Program-program ini bersentuhan langsung dengan masyarakat dan berpotensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujar Farhanuddin.
Farhanuddin juga menekankan pentingnya dukungan dan pengawasan dari semua pihak, termasuk DPRD dan masyarakat umum. “Program-program yang dijalankan oleh Pemprov Sulbar, seperti pemberian bibit dan beasiswa, harus terus dipantau dan didukung. Ini merupakan langkah strategis dalam upaya mengurangi kemiskinan dan memajukan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Pada akhirnya, dalam rangka merayakan 20 tahun Sulbar, diharapkan semua inisiatif ini tidak hanya menjadi simbol tetapi juga memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat Sulawesi Barat. Dengan kerjasama dan pengawasan yang tepat, program-program tersebut dapat menjadi bagian dari solusi efektif untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di provinsi ini.
Editor : A. Rudi Fathir