MAMUJU, iNewsMamuju.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan nomor urut Partai Politik Peserta pemilu 2024. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) istiqomah dengan nomor 8 sementara Partai Gelora mendapat nomor 7.
Suasana damai dimomen pengundian nomor urut tersebut juga berefek pada mesranya Partai Gelora dan PKS di Sulawesi Barat (Sulbar). Hal itu ditandai dengan sikap ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai PKS Sulbar Yuki Permana yang menyambut baik, masuknya Partai Gelora menjadi peserta Pemilu.
"Alhamdulillah, kalau kami di PKS semua partai-partai apa pun iya itu sahabat kami mitra kami dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat, adapun Gelora yang mungkin saudara yang lebih muda dari kami, bisa dilihat dari pembentukan partainya sendiri, mantan dari beberapa atau sebagian besarlah pengurus gelora itu dari mantan pengurus PKS," sebutnya, Kamis (15/12/2022).
Secara pribadi dirinya sangat akrab dengan ketua DPW Gelora Hajrul Malik. Yuki Permana mengaku bersahabat dengan Hajrul Malik.
"Kami ya Alhamdulillah bersahabat sama teman-teman kami, jadi bahwa saya secara pribadi dengan terutama pak Hajrul Malik ya itu sahabatlah, boleh dikatakan dianggap saudara yang lebih dekat begitu, Kami senang sekali, teman-teman masuk Insya Allah, konstituen kami tidak kongruen dengan konstituen partai gelora." tutupnya.
Tanggapan serupa disampaikan Hajrul Malik, tak ada sekat yang lantas membatasi kedua belah pihak untuk tetap menjalin persaudaraan Gelora dan PKS di Sulawesi Barat. Hajrul Malik yang merupakan pentolan PKS bahkan membenarkan, jika dirinya intens bersilaturahmi dengan sebagian pengurus PKS.
"Sehingga situasi kita dengan teman-teman di PKS itu bagus, malah selaturrahmi dengan pak Yuki Permana, pak Syamsuddin, ketemu Hamar, ada kita beberapa organisasi saya bersama dengan beliau-beliau itu dan saya sering bertemu," sebutnya.
Bagi Hajrul Malik Partai Gelora dan PKS yang memisahkan adalah administrasi dan cara pandang politik. Ide Dalam hal ini cara dan metode di Partai Politik yang berbeda.
"Ini hanya pandangan politik saja yang berbeda. Soal cara dan metode bagaimana melihat politik itu, sebagai amal ibadah kan. Bagi kami di gelora, PKS itu tidak ada hal yang prinsip sehingga harus mengurangi pergaulan apalagi persaudaraan, atau menganggap berbeda itu tidak ada. Apalagi dengan nomor urut 7 dan 8, saya kira itu takdirnya berurutan," urainya.
Ia pun menegaskan, partai poolitik harus bisa bertanggungjawab dan mencerdaskan dalam kontestasi Politik. Pendidikan Politik kata dia, merupakan kebutuhan karena berbagai faktor yang saling mempengaruhi masyarakat.
"Memberikan pendidikan politik yang sehat. Dan saya kira partai politik ini harus mencerdaskan masyarakat, partai apapun itu, bukan hanya PKS menurut saya, dia harus turun memberikan edukasi politik yang baik terutama sekali kita mengindari adanya polarisasi masyarakat." jelas Hajrul Malik.
Editor : Adriansyah
Artikel Terkait