MAMUJU, iNewsMamuju.id - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Barat (Sulbar) mengecam keras tindakan represif aparat terhadap masyarakat Pulau Rempang.
Ketua PWNU Sulbar Adnan Nota menuturkan, meski dijadikan skala prioritas pembangunan nasional, pembangunan di Pulau Rempang perlu dipertimbangkan kembali mengingatkan konflik tersebut sudah menjadi sorotan publik.
"Kalau pendekatan yang dilakukan tidak represif seperti hari ini, rakyat juga tahu kok bagaimana caranya bersikap," ungkapnya saat dikonfirmasi iNewsMamuju.id, melalui pesan WhatsApp, Minggu (17/9/2023).
"Hal utama yang harus dilakukan, bagaimana negara hadir didalam kepentingan rakyat," tambahnya.
Pihak aparat perlu menyadari pendekatan kepada masyarakat harus dengan cara-cara yang baik.
Melakukan pendekatan kultural, bukan tindakan represif dengan alasan masyarakat anarkis.
"Itu bukan alasan, terjadi hukum kausalitas, adanya sebab akibat di sana tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api,"
Oleh sebab itu, dia berharap aparat melakukan pendekatan yang lebih humanis.
Bukan sekedar mengatasnamakan kepentingan negara dan kesejahteraan masyarakat, karena sesuatu yang hilang akan menjadi persoalan.
"Inilah yang harus dicarikan solusi, apa yang disampaikan presiden sudah tepat dan perlu dikedepankan, masyarakat paham kepentingan negara itu seperti apa,"
"Perhatikan betul relokasi, fasilitas di sana sudah terstruktur, pasar sudah ada, sekolah juga sudah ada, ketika dipindahkan apa mereka sudah disiapkan penggantinya,"
Untuk memulai hal yang baru, mereka akan kesulitan untuk menyelesaikan diri ketika rumah meraka di ambil, apa solusinya?
Editor : Zuajie
Artikel Terkait