MAMUJU, iNewsMamuju.id - Membawa euforia sebagai pemenang Pilpres, Gerindra Mamuju disebut menjadi partai yang berpeluang menyodorkan kader maju berpasangan dengan petahana Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi ataupun Irwan Pababari.
Meski demikian, Direktur Logos Politika, Maenunis, menyebut dinamika Pilpres tidak cukup linear dengan dinamika politik di Sulbar untuk dibawa ke Pilkada.
“Tidak bisa disederhakan mengukur kekuatan partai di Pilkada menggunakan variabel Pilpres. Meskipun Prabowo-Gibran menang 65% di Sulbar tapi itu tidak in line dengan perolehan Pileg Gerindra baik DPR RI, Provinsi dan kabupaten. Hal sama pada Pemilu 2019 ketika Jokowi-Maruf menang 64% di Sulbar, tapi juga tidak memberi coattail effect ke perolehan Pileg PDIP di 6 kabupaten," ujar Maenunis.Minggu (12/5/2024).
Selain itu, Maenunis menyebut preferensi pilihan politik masyarakat lebih melihat figur Cakada bukan pada partai pengusungnya.
“Ada jarak cukup jauh antara koofisien korelasi keterpilihan figur sebagai Cakada dan partai sebagai pengusung Cakada. Pada Pilkada 2020 lalu, Survei Poltracking menemukan 26,9% masyarakat lebih memilih karena figur Cakada dan hanya 4,9% memilih karena partai pengusungnya. Temuan survei Indopol juga menemukan hanya 8,1% masyarakat memilih berdasarkan anjuran partai, sedang berdasarkan pilihan sendiri sebesar 62,7 persen," imbuhnya.
Menurutnya, peluang koalisi Gerindra-Demokrat di Pilkada Mamuju lebih terbuka jika satu paket koalisi dengan Pilgub Sulbar.
“Peluang Gerindra memaketkan Sutinah-Reza atau Sutinah-Akriadi lebih terbuka jika paket ABM-Suraidah terjadi di Pilgub Sulbar. Jika kedua partai ini berlawanan di Pilgub, agak sulit rasanya terwujud koalisi di Pilkada Mamuju," kunci Maenunis.
Editor : Lukman Rahim
Artikel Terkait