MAMUJU, iNewsMamuju.id – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Barat menggelar KPID Expo di Matos Mall, Mamuju. Event ini berlangsung selama dua hari, mulai 23 hingga 24 Mei 2025, dengan ragam kegiatan yang menyasar langsung dunia penyiaran dan literasi media.
Beragam agenda digelar dalam event tersebut. Mulai dari lomba pembaca berita, sosialisasi penyiaran, talkshow bersama para praktisi, hingga launching program early warning system kebencanaan lewat siaran televisi digital.
Ketua KPID Sulbar, Mu’min, menjelaskan bahwa KPID Expo merupakan langkah konkret mendekatkan dunia penyiaran ke masyarakat.
"Utamanya bagi generasi muda. Terlebih jika kita mencermati kondisi kekinian dimana arus informasi dengan begitu cepatnya dapat diakses. Kami ingin memberi penegasan bahwa tanpa literasi yang baik, kondisi di atas dapat berdampak buruk bagi generasi muda kita," terang Mu’min.
Langkah KPID ini mendapat tanggapan positif dari kalangan akademisi. Rahmat Idrus, dosen UNIKA Mamuju yang juga dikenal sebagai praktisi hukum, menilai kegiatan ini menyasar kelompok yang tepat.
"Utamanya karena sasarannya adalah generasi muda. Sebuah segmen yang menurut saya mesti diintervensi," ujar Rahmat Idrus.
Ia berharap revisi undang-undang penyiaran yang kini sedang berproses bisa memperluas peran KPI, termasuk dalam pengawasan konten yang tayang di media sosial.
"Dalam hal ini, setiap konten yang disiarkan di ruang-ruang platform media sosial. Menurut saya, memang sudah mesti diatur lebih ideal lagi," tutur Rahmat.
Namun, ia juga mengingatkan agar kebijakan tersebut tetap memperhatikan prinsip kebebasan berpendapat. Baginya, regulasi mesti mampu menemukan titik temu antara dua hal yang krusial tersebut.
"Saya kira, poin itu yang akan jadi salah satu diskusi utamanya. Tapi bagi saya, memang sudah saatnya lalu lintas informasi atau konten yang disiarkan di beberapa platform itu disentuh oleh KPI. Bukan dalam artian mengintervensi, tapi bagaimana agar setiap konten yang disiarkan itu memang telah sesuai dengan budaya, agama, serta nilai sosial yang berlaku di kita," pungkasnya.
Editor : Lukman Rahim
Artikel Terkait