PASANGKAYU, iNewsMamuju.id -- Pasangkayu digegerkan dengan penemuan jasad seorang wanita muda yang merupakan karyawan PNM Mekar. Korban, yang diketahui bernama Hijrah, sebelumnya dilaporkan hilang kontak sejak Kamis malam, 18 September 2025. Jasadnya ditemukan tak bernyawa di semak-semak kebun kelapa di Dusun Tanga-tanga, Desa Maponu, Kecamatan Sarjo, pada Sabtu (20/9/2025) pagi.
Penemuan jasad ini memicu kecurigaan kuat adanya tindak pembunuhan, mengingat kondisi korban saat ditemukan sangat mengenaskan. Jasad Hijrah ditemukan dalam keadaan separuh pakaiannya tidak utuh, dan yang paling mengejutkan, pakaiannya terikat kuat di lehernya.
Kasus ini kini menjadi perhatian serius pihak Kepolisian Resor Pasangkayu. Kasat Reskrim Polres Pasangkayu, IPTU Rully Marwan, menegaskan bahwa timnya sedang melakukan penyelidikan intensif. "Kami masih mendalami kasus tewasnya karyawan PNM Mekar ini. Ada beberapa terduga yang sedang dalam proses penyidikan," ungkap Rully.
Meskipun demikian, Rully menambahkan bahwa terduga pelaku yang diduga membonceng korban belum bisa dipastikan sebagai pembunuh. "Kami masih menunggu hasil visum dan autopsi dari RSUD Ako untuk memastikan penyebab kematiannya," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, termasuk bekas luka di bagian kaki. Kondisi ini semakin menguatkan dugaan bahwa korban bukan meninggal karena kecelakaan atau hal lain.
Terungkap fakta baru, sebelum dinyatakan hilang, Hijrah sempat mengirim pesan WhatsApp kepada rekannya. Dalam pesan tersebut, ia mengaku merasa dalam bahaya saat sedang melakukan penagihan terhadap salah satu nasabahnya. Korban terakhir kali diketahui dibonceng oleh suami dari nasabah tersebut.
Saksi yang membonceng korban pun telah dimintai keterangan. "Berdasarkan keterangan sementara dari saksi yang membonceng korban hanya mengaku mengantarkan saja. Jadi, kasus ini masih kami dalami lebih lanjut," tegas Rully.
Saat ini, jasad Hijrah telah dibawa ke RSUD Ako untuk dilakukan visum atau autopsi. Langkah ini sangat penting untuk mengungkap penyebab pasti kematian dan menjadi kunci bagi polisi untuk menuntaskan penyelidikan kasus ini, serta mengungkap siapa dalang di balik kematian tragis Hijrah.
Editor : A. Rudi Fathir
Artikel Terkait