Di tempat terpisah, Ketua Sahabat Penyu Muhammad Yusri yang ikut hadir saat itu, membenarkan jika ada kesepakatan harga terkait bibit mangrove oleh panitia pelaksana saat itu. Selain harga jumlah bibit mangrove tiap lokasipun juga telah disepakati.
"Pada rapat itu semua sudah jelas, bahwa masyarakat dan komunitas disuruh menyiapkan bibit nanti akan dibeli oleh panitia" Kata Yusri
"Tapi hingga saat ini bibit yang disiapkan tak kunjung dibayar juga. Jadi masyarakat terus menagih". tambahnya
Yusri berharap Pj. Gubernur Sulbar Akmal Malik selaku penggagas kegiatan tersebut harusnya ikut bertanggung jawab atas masalah ini. Bukan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja.
" Pak Gubernur harusnya bisa mendesak panitia untuk mencarikan solusi agar tidak terkesan beliau tidak peduli. Apalagi ini adalah gagasan beliau," ujar Yusri
Sampai saat ini, kata Yusri, jangankan dibayarkan menghubungi saja kami tidak ada. Padahal saat kegiatan belum berlangsung Pak Pj juga mengatakan setiap rapat bahwa akan membayar bibit yang sudah disiapkan oleh masyarakat. Namun hingga saat ini faktanya tidak demikian
Diketahui, berdasarkan data bibit belum dibayar yang dimiliki Yusri Ketua Sahabat Penyu, yakni :
1. 60.000 bibit mangrove di Desa Patampanua
2. 60.000 bibit mangrove di Mampie Desa Galeso
3. 50.000 bibit mangrove di Desa Nepo
4. 17.000 bibit mangarove di campalagian milik Yudi.
Yusri mengaku hingga saat ini masyarakat terus bertanya dan menagih soal nasib bibit mangrove yang mereka siapkan.
Editor : A. Rudi Fathir