get app
inews
Aa Read Next : Apresiasi Kesenian Mandar, Ketua PD Bhayangkari Sulbar Kunjungi Boyang Kayyang Buttu Cipping Polman

Proyek Rp6,2 Miliar Lanjutan Pembangunan  Perkuatan Tebing Sungai Mandar Diduga Tidak Sesuai Bestek

Jum'at, 19 Mei 2023 | 20:12 WIB
header img
Proyek Lanjutan Pembangunan Perkuatan Tebing Sungai Mandar Diduga Tidak Sesuai Bestek. Foto: Gidion

POLEWALI, iNewsMamuju.id –  Proyek Lanjutan Pembangunan Perkuatan Tebing sungai Mandar di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menuai sorotan dari warga.

Proyek yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN ) tahun 2023 ini dianggarkan sebesar Rp 6,2 Milyar, melalui lelang tender Kementerian PUPR dan dimenangkan oleh CV. Fikri Prima Konstruksi.

”Proyek tersebut perlu dilakukan pemeriksaan fisik mengingat fungsi pembangunan tersebut sangat diharapkan oleh masyarakat sebagai penahan atau pengendali banjir,” ujar Syarifuddin, warga sekitar lokasi pekerjaan. Jumat, (19/5/2023).

Menurutnya, proyek tersebut diduga dikerjakan asal – asalan karena batu penahan tebing yang dipakai dari pelaksana lebih banyak yang kecil dan diduga banyak yang berongga sehingga di khawatirkan ketika musim hujan, penahan tebing tersebut bisa goyang dan hanyut mengingat arus di sungai Mandar sangat kuat.

"Terbukti pada pekerjaan sebelumnya di lokasi yang sama, sebagian sudah tergerus oleh arus air yang kuat," ungkap Syarifuddin yang juga pegiat anti korupsi.

Oleh sebab itu, pihaknya menduga bahwa pekerjaan tersebut diduga tidak sesuai bestek maupun Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah dituangkan di dalam dokumen lelang pekerjaan tersebut yang dapat berpotensi merugikan keuangan negara.

”Kami minta semua pihak terkait agar benar-benar melakukan pengawasan yang maksimal dalam hal pemeriksaan proyek tersebut karena ini sangat berdampak merugikan negara, khususnya masyarakat sekitar yang terdampak pada proyek tersebut,” tegasnya.

"Material yang digunakan diduga tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam RAB, dari sisi besaran dan berat untuk ukuran batu Gajah,"sambungnya lagi.

Sementara itu, pihak pengawas pekerjaan saat ditemui dilokasi mengatakan bahwa batu yang kecil-kecil digunakan untuk mengganjal dan mengisi rongga saja. 

Terpisah, dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp pihak Satker Balai Wilayah Sungai Sulawesi III di Mamuju belum memberikan respon terkait kegiatan proyek tersebut. Berita ini masih akan di verifikasi ulang nantinya.

Editor : A. Rudi Fathir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut