PASANGKAYU, iNewsMamuju.id – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, kini berada dalam sorotan tajam. Calon petahana yang tengah mengumpulkan dukungan dari berbagai partai politik berusaha memastikan posisinya sebagai calon tunggal, langkah yang memunculkan kekhawatiran tentang masa depan demokrasi di daerah tersebut.
Dalam wawancara eksklusif dengan iNewsMamuju.id pada Sabtu (7/9/2024), Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pasangkayu, Herman Yunus, mengungkapkan pandangannya tentang situasi ini. Yunus menilai bahwa langkah petahana yang memonopoli dukungan partai menunjukkan adanya ketidakpuasan terhadap proses demokrasi yang idealnya harus berlangsung lebih adil dan transparan.
"Banyak kalangan menilai bahwa cara ini mencerminkan ketidakpuasan terhadap proses demokrasi yang seharusnya lebih adil dan transparan," ujar Yunus. Ia menekankan bahwa Pilkada 2024 di Pasangkayu adalah momen krusial untuk menguji komitmen masyarakat dalam memperjuangkan hak suara mereka menghadapi calon tunggal yang didukung oleh praktik politik yang diragukan.
Yunus juga menyoroti potensi masalah besar yang timbul dari praktek ini. Menurutnya, pemilihan calon tunggal berisiko menciptakan utang budi yang harus dibayar oleh pemimpin terpilih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan politik. "Ketika seorang calon petahana memborong seluruh dukungan partai, ini berpotensi menciptakan utang budi yang harus dibayar setelah terpilih," ungkap Yunus.
Dalam konteks ini, Yunus menganggap pilihan untuk memilih kotak kosong sebagai alternatif yang semakin relevan. Menurutnya, memilih kotak kosong tidak hanya merupakan bentuk penolakan terhadap calon tunggal hasil dari praktik politik yang tidak sehat, tetapi juga memberikan sinyal tegas kepada calon pemimpin berikutnya tentang pentingnya mendengarkan suara rakyat dan berfokus pada kepentingan publik. "Melalui kotak kosong, masyarakat Pasangkayu dapat menyampaikan pesan bahwa mereka menolak praktik politik yang hanya menguntungkan segelintir orang," terangnya.
Yunus menekankan bahwa ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk menuntut kehadiran pemimpin yang benar-benar mendengarkan suara rakyat dan siap bekerja untuk kepentingan publik. "Pilihan ini bisa menjadi langkah awal untuk mendorong perubahan yang lebih baik dalam sistem politik di Pasangkayu. Jika kita dihadapkan pada calon tunggal, maka kotak kosong sebagai pilihan konstitusional adalah langkah terbaik," tambahnya.
Dengan dinamika dan kontroversi yang ada, Pilkada 2024 di Pasangkayu menguji keteguhan masyarakat dalam memperjuangkan demokrasi yang lebih adil dan berintegritas. Pilihan kotak kosong mungkin menjadi simbol harapan bagi perubahan yang lebih positif di masa depan.
Editor : A. Rudi Fathir
Artikel Terkait