MAMUJU, iNewsMamuju.id - Program inklusi kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial (GEDSI), Kapal Perempuan dan Yayasan Kajian Pemberdayaan Masyarakat (YKPM) berkembang pesat.
Koordinator advokasi Mamuju, Syaifullah Ahmad menuturkan hingga tahun 2023 ini pihaknya sudah membangun beberapa desa sebagai pilot proyek.
"Seperti yang diketahui, program ini sudah berjalan di Desa Kalepu, selanjutnya kita akan bergerak ke Desa Boda-boda," ungkapnya saat ditemui di Warkop Merdeka, Jl RE Martadinata, Kelurahan Simboro, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Sabtu (23/9/2023).
Dia menambahkan, tahun ini pihaknya juga akan berfokus kepada pengembangan desa rintisan.
"Ini akan kita lakukan di Desa Toabo," tambahnya.
Program tersebut diharapkan dapat memberikan hak-hak kesetaraan dengan mengawal beberapa isu prioritas.
"Terutama soal identitas hukum, bagaimana semua masyarakat di desa yang kami dampingi itu memiliki KTP, KK, kartu anak, hingga buku nikah," jelasnya.
"Tidak kalah penting, isu kekerasan perempuan dan anak, lalu perkawinan anak, pengembangan ekonomi pasca pandemi, dan pastinya pendamping bagi saudara-saudara disabilitas," papar Iful.
Pihaknya mendorong bagaimana partisipasi perempuan di ruang publik dapat lebih baik lagi.
Seperti diketahui, perempuan sendiri banyak disibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga.
Kata Iful, program inklusi juga mendapatkan dukungan penuh Bupati Mamuju, mengingat fokus pendampingan yang dilakukan ada kaitannya dengan perempuan dan teman disabilitas.
"Semoga dengan support ini program inklusi bisa terus bertumbuh membangun Mamuju," singkatnya.
Editor : Zuajie