Berdasarkan keterangan dari polisi, Z tega menyuruh ipar dan keponakan untuk membunuh istri karena persoalan harta. Apalagi Z diketahui memiliki istri lebih dari satu.
Selain istri di Mamuju Tengah yang menjadi korban pembunuhan, juga punya istri lain di Kabupaten Bone.
“Motifnya ini terkait masalah harta, bahwa korban cenderung ingin menguasai hartanya mereka,” kata AKBP Amri Yudhy.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mamuju Tengah, Iptu Fredy menjelaskan 2 hari sebelum melakukan pembunuhan, ketiganya sempat betemu di rumah Z yang ada di Bone.
Ketiganya rupanya menyusun skenario dan rencana pembunuhan terhadap istri Z.
“Mereka sempat bertemu untuk merencanakan pembunuhan dua hari sebelum pembunuhan terjadi,” tutur Fredy.
Selanjutnya kedua pelaku yakni S dan TM pun menuju ke Mamuju Tengah untuk mengekseskusi korban. Fredy menjelaskan peran tersangka S sebagai pengantar dan TM sebagai eksekutor.
“Jadi tersangka S ini bertugas mengantar TM yang melakukan penusukan terhadap korban yang saat ini masih buron,” imbuhnya.
Setelah melakukan pembunuhan tersebut, S dan TM mengira akan diberi imbalan fantastis oleh Z.
Ternyata masing-masing hanya diupahi Rp500 ribu untuk tersangka S dan Rp1,5 juta untuk TM.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait