PASANGKAYU, iNewsMamuju.id — Krisis air bersih kembali menghantui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasangkayu, Sulawesi Barat. Keluarga pasien mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih di lingkungan rumah sakit, bahkan harus keluar gedung untuk mengambil air secara mandiri demi kebutuhan dasar pasien.
Kejadian ini mencuat pada Senin, 30 Juni 2025. Seorang suami pasien rawat inap di Ruang Tulip mengaku harus bolak-balik membawa air dari luar RSUD untuk memenuhi kebutuhan istrinya.
“Sudah beberapa hari air tidak mengalir. Saya terpaksa ambil air dari luar rumah sakit,” ungkap suami Hasma, salah satu pasien yang sedang menjalani perawatan.
Fasilitas kamar mandi dan toilet (WC) di RSUD disebut nyaris tidak bisa difungsikan akibat ketidaklancaran pasokan air bersih. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan, mengingat air adalah kebutuhan vital dalam pelayanan kesehatan.
Menanggapi hal tersebut, pihak RSUD Pasangkayu melalui Ahmad Yani menjelaskan bahwa kendala pasokan air disebabkan oleh gangguan layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) pada pekan lalu. Hal ini membuat RSUD sempat kekurangan suplai air dari sumber utama.
“Iya, Pak. Minggu lalu PDAM tidak jalan, jadi kami sempat beli air dari luar pakai mobil tangki. Tapi sekarang sudah aman karena PDAM sudah beroperasi lagi,” tulis Ahmad melalui pesan WhatsApp.
Kondisi darurat ini mendapat sorotan serius dari DPRD Pasangkayu. Anggota DPRD dari Fraksi PKS, Ersad, menyayangkan ketergantungan RSUD terhadap pasokan tunggal dari PDAM. Ia mengusulkan agar RSUD segera menganggarkan pengadaan mobil tangki air sendiri untuk menghadapi kemungkinan gangguan pasokan di masa mendatang.
“Setidaknya RSUD harus punya tangki air kapasitas 10 ribu liter agar bisa mendistribusikan air bersih setiap hari jika PDAM terganggu,” ujar Ersad.
Ia juga menegaskan pihaknya akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD dan segera memanggil Dinas Kesehatan bersama manajemen rumah sakit untuk mencari solusi jangka panjang terhadap persoalan ini.
Kondisi ini menjadi tamparan keras bagi pelayanan publik, khususnya di sektor kesehatan. Di tengah upaya peningkatan mutu layanan rumah sakit, krisis air bersih seharusnya tidak lagi menjadi persoalan dasar yang berulang.
Editor : A. Rudi Fathir
Artikel Terkait