MAMUJU, iNewsMamuju.id - Warga Tambi dan Kampung Baru masih tidak menerima pembangunan Arteri tahap II bila melewati perkampungan. Mereka meminta rencana pembangunan itu untuk dikaji ulang.
Hasran, salah seorang warga Kampung Baru mengatakan, pemerintah hanya fokus pada pengerjaan proyek sedangkan tidak mendengar keluhan warga yang gelisah akan ancaman dampak yang akan di timbulkan proyek itu.
"Pembangunan ini fokusannya pemerintah hanya menyelesaikan proyek sedangkan kami selaku warga betul-betul tidak mau pembangunan ini diteruskan, karena kenapa dampaknya nanti itu kami sendiri yang rasakan," kata Hasran. Selasa (29/11/2022).
Ia memastikan imbas dari pembangunan ini bukan hanya banjir ataupun polusi akan tetapi juga mengancam keselamatan warga setempat.
"Kalau masalah dampak kedepannya itu disini masyarakat sangat merasakan, pertama rumah saya yang sementara di tempati ini kedepannya kebanjiran lain lagi dibawa kolom jembatan, terkena polusi apalagi pasti akan ada kecelakaan," kata Hasran.
Hasran menyakini tak ada keuntungan yang didapatkan oleh warga dengan hadirnya jalan tersebut, sebab proses pengukuran sejak awal sudah keliru.
"Bagi kami sama sama sekali tidak ada, kenapa karena sejak pengukuran jalur pertama itu kan di laut, kenapa malah belok ke kanan lagi, setahu saya dulu pembangunan ini MATABE namanya yaitu Mamuju, Tampa Padang, Belang belang, itu bahkan saya sempat ikut mengukur, itu dulu," bebernya.
Ia berharap agar pemerintah mempertimbangkan secara matang sebelum melanjutkan pembangunan, utamanya pada persoalan dampak bagi penduduk sekitar.
"Mengenai pembangunan ini kiranya pemerintah betul-betul mengkaji ulang dampak pembangunan ke masyarakat, banjir, polusi dan kecelakaan pasti akan rawan terjadi di lingkungan kami, apalagi posisi rumah saya kedepan itu di bawah kolom jembatan," harapanya
Editor : Lukman Rahim
Artikel Terkait