Bentrok Aksi Demo di Mamasa, Oknum Polisi Diduga Pukul Mahasiswa Hingga Berdarah

Jupran
Salah seorang masa aksi demo di Mamasa diduga mengalami pemukulan, Selasa (29/8/2023)

MAMASA, iNewsMamuju.idAksi unjuk rasa yang dilakukan Poros Rakyat Mamasa dan Forum Guru, di Halama Kantor Bupati Mamasa sempat memanas, hingga terjadi aksi saling dorong antara Mahasiswa dan Kepolisian. Dalam aksi tersebut, satu orang massa aksi mengalami berdarah dibagian hidung, yang diduga dipukul oleh oknum Polisi.

Sebelumnya, sejak pagi hari sekelompok massa aksi yang tergabung dalam Poros Rakyat Mamasa dan Forum Guru, melakukan demonstrasi di Kantor Bupati Mamasa. Mereka meminta untuk dipertemukan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berada di dalam Kantor Bupati Mamasa.

Namun, sejumlah mahasiswa tidak diberitakan ruang oleh petugas keamanan yang berjaga di depan kantor Bupati. Sebelum massa aksi tiba di Kantor Bupati Mamasa, pagar sudah dikunci dan dijaga ketat oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) bagian dalam, dan pada bagian luar dijaga ketat oleh personil Polres Mamasa.

Belum lama berada di depan Kantor Bupati, Massa aksi yang memakasa untuk masuk ke dalam kantor halaman Bupati berupaya membuka pagar secara paksa. Namun, upaya mereka digagalkan oleh personil Polres Mamasa dan juga Satpol PP.

Sekitar dua jam lamanya berada di depan Kantor Bupati Mamasa, tepat di jalan Poros Mamasa - Malabo, massa aksi terus menyampaikan orasinya, meminta agar dipertemukan dengan KPK untuk berdialog. Lagi-lagi pihak kepolisian dan Satpol PP tidak memberikan ruang.

Beberapa saat sebelum massa aksi bubar, masih melakukan upaya mendobrak pintu pagar, namun, masih tetap dijaga pihak kepolisian. Ketika itulah terjadi aksi saling dorong, bahkan salah seorang Mahasiswa dari massa aksi terkena pukulan hingga berdarah, yang diduga dilakukan oleh oknum kepolisian.

Jenderal Lapangan Aksi, Rihardes Langi Memanna mengatakan, insiden yang terjadi hingga membuat salah satu massa aksi berdarah, tentu tidak akan didiamkan begitu saja. Tetapi, akan ditindaklanjuti hingga ke Kapolri.

Mahasiswa kesal terhadap Kapolres Mamasa, AKBP Agus Dwiyanto yang baru beberapa bulan menjabat di Mamasa. Sebab, sebelum-sebelumnya saat Mahasiswa melakukan aksi, tidak pernah terjadi tindak kekerasan antara Mahasiswa dan Polisi.

Setelah pergantian Kapolres, barulah terjadi aksi saling dorong hingga membuat salah satu massa aksi berdarah. Dengan demikian, pihaknya meminta agar Kapolres Mamasa dievaluasi.

"Kami tidak akan tinggal diam, kami akan menempu berbagai cara untuk melaporkan insiden ini, termasuk menyampaikan ke masing-masing pengurus pusat organisasi kami," tegas Rihardes Langi Memanna, Selasa 29 Agustus 2023.

Massa aksi yang tergabung dalam Poros Rakyat Mamasa dan Forum Guru, masih akan melakukan aksi lanjutan, namun, terlebih dahulu mereka mundur dan kembali berkonsolidasi sekaligus melakukan visum terhadap salah satu dari anggota massa aksi yang terkena pukulan hingga berdarah.

Pihak media, meminta konfirmasi kepada Kabag Ops Polres Mamasa, AKP Dedi Yustianto yang juga berada di lokasi kejadian, namun, tidak bersedia memberikan keterangan.

Untuk diketahui, Poros Rakyat Mamasa dan Forum Guru di Kabupaten Mamasa terpaksa turun ke jalan, buntut hak-hak mereka yang tidak dibayarkan hingga saat ini. Mereka mendesak pemerintah agar menyelesaikan hak-hak Guru, Tenaga Kesehatan dan Aparat desa, sebelum masa jabatannya selesai yang tinggal menghitung hari.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Zuajie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network